MENARAnews, Denpasar (Bali) – Pengerjaan proyek fisik Pasar Badung di Kota Denpasar saat ini telah mencapai 16 persen dari target pengerjaan tertanggal 10 Agustus hingga 22 Desember 2017 mendatang. Wali Kota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya Mantra pada Kamis (5/10/2017) siang meninjau langsung pengerjaan proyek fisik tahap pertama Pasar Badung dengan kontraktor pelaksana PT. Nindya Karya (Persero). Kehadiran Rai Mantra didampingi OPD terkait Pemkot Denpasar langsung meninjau pengerjaan proyek fisik Badung.
Disamping itu Walikota Rai Mantra juga langsung turun ke bantaran Sungai Badung meninjau penataan proyek Sungai Badung. “Pengerjaan proyek sudah berjalan 16 persen dan sudah sesuai rencana,” ujar Rai Mantra.
Sementara itu, dalam antisipasi material pengerjaan proyek terkait dengan KRB (Kawasan Rawan Bencana) Gunung Agung telah dilakukan antisipasi dari pengerjaan proyek dengan pengambilan material dari Jawa. Sedangkan terkait penataan menyeluruh antara sungai Badung dan Pasar Badung secara bertahap dengan pengaturan drainase yang dapat dilakukan penataan secara baik. “Saya sudah cek langsung secara detail dengan perencanaan drainase Pasar Badung dan Sungai Badung telah masuk dalam rencana dan kita terus lakukan evaluasi bersama,” ujar Rai Mantra yang optimis pengerjaan sesuai dengan target dan rencana awal.
Terkai hal tersebut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar (Disperindag) Wayan Gatra mengatakan, sesuai arahan Walikota Rai Mantra, pihaknya terus melakukan evaluasi dan tidak ada masalah terkait dengan kendala material yang dihadapi kontraktor. Pengerjaan proyek dengan dana APBD Kota Denpasar sebesar Rp. 12 milyar lebih dan dari APBN sebesar Rp. 62 milyar lebih atau total jumlah nilai kontrak sebesar Rp. 75 milyar lebih dengan waktu pelaksanaan 150 hari kalender.
“Rencana Kementerian Perdagangan RI juga akan segera hadir di Kota Denpasar untuk meninjau progres pengerjaan proyek Pasar Badung,” ujarnya. Sementara Manajer Produksi PT. Nindya Karya Wilayah VII, Bali, NTB, NTT, Hari Dwi Husodo mengatakan, kendala pertama yakni masalah material beton yang kebanyakan mengambil dari Karangasem sehingga terkait dengan KRB Gunung Agung saat ini telah dilakukan antisipasi mendatangkan material dari Jawa. “Mayoritas pengerjaan proyek Pasar Badung kebanyakan dari beton, sehingga langkah-langkah material kita segera lakukan di kawasan Jawa,” ujar Hari Dwi Husodo dalam keterangannya.
Sementara untuk material pasir, lanjut Hari, didatangkan dari Jawa yang sebelumnya juga diambil dari Karangasem sehingga secara keseluruhan pengerjaan proyek masih berjalan dengan aman. “Harapan Walikota Rai Matra, pengerjaan ini harus sesuai dengan rencana dan jangan sampai terlambat,” ujar Hari mengutip komentar Walikota Rai Mantra. (NN)
Editor: N. Arditya